Air Mata Rasulullah
2 posters
Page 1 of 1
Air Mata Rasulullah
Kisah ini banyak dlm FB ..
Mohon penjelasan mengenai kisah dibawah .
Air Mata Rasulullah
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku,
hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.
Mohon penjelasan mengenai kisah dibawah .
Air Mata Rasulullah
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku,
hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.
saifulnd43- AHLI
- Posts : 106
Points : 182
Join date : 11/09/2013
Re: Air Mata Rasulullah
Kisah di atas tidak sahih kerana Nabi saw ketika gering berada dalam rumah Aisyah (skarang makam Nabi saw, Abu Bakar dan Umar di kompleks al-Haram an-Nabawi
Ulasan Doc maza:
------------------------------
Dalam hadis sahih Nabi s.a.w menyebut semasa hendak wafat ALLAHUMMA FI AL-RAFIQ AL-A'LA (Sahih al-Bukhari dll). Tiada riwayat yang sahih menyatakan baginda semasa hendak wafat menyebut ummati! ummati!. Perkataan ummati! ummati disebut dalam hadis-hadis bukan semasa baginda hendak wafat.
Dalam al-Bukhari:
إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِىٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُحَيَّا أَوْ يُخَيَّرَ » . فَلَمَّا اشْتَكَى وَحَضَرَهُ الْقَبْضُ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِ عَائِشَةَ غُشِىَ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا أَفَاقَ شَخَصَ بَصَرُهُ نَحْوَ سَقْفِ الْبَيْتِ ثُمَّ قَالَ « اللَّهُمَّ فِى الرَّفِيقِ الأَعْلَى »
(Bahawa tidak seorang Nabi pun yang dicabut nyawanya melainkan diperlihatkan tempatnya dalam syurga. Apabila Rasulullah s.a.w dalam kesakitan dan menghampiri maut, kepala baginda atas peha 'Aishah dalam keadaan pitam. Apabila baginda sedar, matanya memandang ke arah bumbung rumah lalu menyebut: "ALLAHUMMA FI AL-RAFIQ AL-A'LA (YA ALLAH! PADA TEMAN YANG MAHA TINGGI)
--------------------------------------------
kajian saya:
Menurut kajian alHafidz alAsqolani dalam alFath Jilid 8, ms 134-135, pesan-pesan Nabawi menjelang wafatnya adalah:
1. mengeluarkan musyrikin dari Jazirah arabia
2. menghormati utusan atau diplomat luar
3. menjaga dan memelihara kitabullah (termasuk sunnahnya)
4. menjaga solat
5. menjaga kebajikan hamba abdi
6. menta'ati kepimpinan panglima Usama ben Zayd
7. kelebihan Abu Bakar
Ulasan Doc maza:
------------------------------
Dalam hadis sahih Nabi s.a.w menyebut semasa hendak wafat ALLAHUMMA FI AL-RAFIQ AL-A'LA (Sahih al-Bukhari dll). Tiada riwayat yang sahih menyatakan baginda semasa hendak wafat menyebut ummati! ummati!. Perkataan ummati! ummati disebut dalam hadis-hadis bukan semasa baginda hendak wafat.
Dalam al-Bukhari:
إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِىٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُحَيَّا أَوْ يُخَيَّرَ » . فَلَمَّا اشْتَكَى وَحَضَرَهُ الْقَبْضُ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِ عَائِشَةَ غُشِىَ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا أَفَاقَ شَخَصَ بَصَرُهُ نَحْوَ سَقْفِ الْبَيْتِ ثُمَّ قَالَ « اللَّهُمَّ فِى الرَّفِيقِ الأَعْلَى »
(Bahawa tidak seorang Nabi pun yang dicabut nyawanya melainkan diperlihatkan tempatnya dalam syurga. Apabila Rasulullah s.a.w dalam kesakitan dan menghampiri maut, kepala baginda atas peha 'Aishah dalam keadaan pitam. Apabila baginda sedar, matanya memandang ke arah bumbung rumah lalu menyebut: "ALLAHUMMA FI AL-RAFIQ AL-A'LA (YA ALLAH! PADA TEMAN YANG MAHA TINGGI)
--------------------------------------------
kajian saya:
Menurut kajian alHafidz alAsqolani dalam alFath Jilid 8, ms 134-135, pesan-pesan Nabawi menjelang wafatnya adalah:
1. mengeluarkan musyrikin dari Jazirah arabia
2. menghormati utusan atau diplomat luar
3. menjaga dan memelihara kitabullah (termasuk sunnahnya)
4. menjaga solat
5. menjaga kebajikan hamba abdi
6. menta'ati kepimpinan panglima Usama ben Zayd
7. kelebihan Abu Bakar
thtl- Admin
- Posts : 9561
Points : 10331
Join date : 24/11/2011
Similar topics
» Ta'bir mimpi : Mata air & mimpi ulat dari mata, ulat dari kaki
» Keupayaan Mata
» bulu mata palsu
» Kirim Salam ke Rasulullah
» memasukkan air kedalam mata ketika berwudhu'
» Keupayaan Mata
» bulu mata palsu
» Kirim Salam ke Rasulullah
» memasukkan air kedalam mata ketika berwudhu'
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum